Diagonal Select - Hello Kitty
RSS

harapan



Harapan

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran."
(QS. Al Baqarah 186)

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal:
[1] Allah akan segera mengabulkan do’anya,
[2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan
[3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.”
(HR. Ahmad)

Allah teramat baik untuk menciptakan ‘doa’ sebagai fasilitas komunikasi manusia dengan Rabb-nya. Doa, yang seringkali digunakan sebagai senjata manusia dalam menghadapi bahaya. Doa, yang praktisnya, dalam kehidupan manusia, adalah ajang curhat manusia kepada Sang Pencipta, Sang Penggenggam Segala Kehidupan.

Bahkan, dalam Al Quran, Allah menjanjikan terkabulnya setiap doa manusia yang dipanjatkan pada-Nya. Kemudian, pada hadits di atas diriwayatkan pula bahwa Allah mengabulkan dengan tiga putusan: ‘ya’, ‘tunggu dulu’, dan ‘diganti dengan yang lebih baik.’ Betapa Allah sangat detil dan spesifik dalam mengurus kehidupan manusia. Tak ada yang lepas dari genggaman-Nya.

"Apa yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu, Dia dalam kesibukan." (QS Ar Rahman: 29)

Allah, ketika Engkau seharusnya menjadi satu-satunya tempat bergantung untuk semua hal, kami manusia sering khilaf untuk menggantungkan harap pada manusia lain; pada orang tua, saudara, teman, suami, ataupun istri. Tak heran, Umar bin Khaththab mengatakan bahwa, “Aku tidak takut doaku ditolak tapi aku lebih takutkan aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa.”
Mungkin, justru di kondisi bahagia ketika doa kami langsung engkau kabulkan, kami bahkan lupa bersyukur pada-Mu.

Namun lagi-lagi, Engkau Maha Pemaaf. Berkali-kali manusia jatuh, berkali-kali itu pula manusia diberi kesempatan bangkit dengan taubat. Maka barangkali, kami manusia yang penuh khilaf ini hanya bisa berdoa semoga Engkau memanggil kami dalam keadaan kami bertaubat pada-Mu, dalam kondisi iman terbaik kami Yaa Rabb.

Barangkali harapan terbaik kami di sisa usia yang tak bisa kami ketahui ini, semoga setiap detik dan langkah yang telah kami lampaui, semakin mendekatkan kami pada engkau Yaa Rabb, wahai Dzat yang menggenggam kehidupan.

Bandung, 17 Januari 2015.
Semoga Allah selalu memberi kesempatan untuk menjalani hidup sebaik-baiknya.
Aamiin Allohumma Aamiin..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS