Diagonal Select - Hello Kitty
RSS

retract



Seandainya kata-katamu yang sedikit itu bisa diretract

Hari jumat malem, waktu itu aku sedang ngobrol dengan kakakku chandra via telepon. Kebetulan aku masih diasrama dan ada beberapa hal juga ada yang pengen aku sampaikan ke beliau. Entah mengapa di tengah2 obrolan kami, kakaku itu mengatakan sesuatu yang pendek namun teramat sangat menyakitkan buatku. Bagaimana tidak dia mengatakan “Deproh gak sanggup tapi KKN sanggup” aku lupa awalnya ngomong apa itu bisa sampe gitu. Ya Allah, sontak membuat ku meneteskan air mata, sakittt banget denger omongan itu. Oke aku terima kalo dibilang deproh gak sanggup memang aku gak bisa lagi ikutan di deproh. Apapun bentuk kegiatannya. Aku sudah gak pantes untuk masih disana, dari kepengurusan 1 tahun masa’ aku Cuma aktif +-3 bulan doang. Hello ? apa masih pantes dianggap anggota. 

Aku sesalkan kenapa dia harus ngomong seperti itu ke aku. Ia sudah kuanggap sebagai kakak kandungku sendiri, sudah menjadi  keluarga, teman, sahabat dan menteri. Namun dari beberapa itu mungkin dia sudah bukan menteri lagi bagiku. Kenapa ?? aku memutuskan untuk keluar dari BEM khususnya dari departemen kerohanian yang seharusnya ini adalah tahun ke 2 aku bergabung. Namun kenyataannya semenjak aku divonis dokter terkena kanker otak stadium 2. Yang membuat aku vacum dengan kegiatan2 lain termasuk di Deproh ini. 

Awalnya aku memang ingin break dulu dari BEM dan segala kegiatannya namun aku berfikir kalau kelamaan ijin break dr BEM kan ga enak sama yang lain. Takut menimbulkan pertanyaan aneh dan sejenisnya. Dari bulan November aku sudah berniat ingin keluar tapi selalu dicegah oleh menteri ku. Dengan alasan jangan ada yang keluar, kalau ada yang keluar dari deproh aku gagal jadi menteri. Dan lagi2 aku jadi manusia yang plin-plan, disisi lain aku ingin keluar dari deproh karena tidak ingin yang lain iri atau berprasangka buruk terhadapku. Disisi lain aku juga memikiran perkataan menteriku itu dan teman2 sedeproh juga.

Tapi hampir 4 kali aku menghubungi presiden untuk bisa ngobrol  4 mata denganku, namun aku yang kembali lagi berfikiran itu dan membatalkan begitu saja. Karena apa, karena aku masih memikirkan menteriku, pasti nanti dimintai tanggung jawab sama dpm/presiden terus pasti ntar jadi bahasan di MUMAS. Terus aku juga mikir sama staff lain. Aku memang bodoh dan plin plan. Dan sekarang aku menyesal, kenapa tidak dari dulu saja aku keluar dr BEM. L L dan sekarang aku harus ngomong ke Presiden untuk mengundurkan diri dari BEM. Huhu aku emang plin plan. 

Kenapa dia harus bilang di KKN aku sanggup? Astagfirulloh, kecewa sebenernya. Kalaupun aku sanggup aku tidak akan bolak-balik ke asrama terus selama kkn. Tidak akan mau berobat, check up. Tidak akan selalu merepotkan dia. Tapi apa, aku melanggar prinsipku sendiri karena sikon disana tidak memungkinkan aku bisa bertahan. Buktinya diminggu ke 3 aku bener2 tumbang. Itu dibilang sanggup? Iya karena aku orangnya memaksakan diri, tidak enakan, sok kuat jadi lah seperti itu. Belum lagi keadaan disana dari mulai tempat tinggal, makan, orang2 nya yang membuat sakitku semakin parah Bisa dibayangkan kkn yang hanya 1 bulan dengan kegiatan yang bisa dibilang santai masih bisa kambuh apalagi BEM, kegiatan di satu kepengurusan(1 tahun) yang setiap bulan pasti ada saja agendanya, belum lagi dengan kuliah, mungkin kalau aku masih memaksakan diri untuk stay disana mungkin bakal lebih parah dari ini. Buktinya saat kegiatan IQ(Ilokom BerQurban) salah satu agenda di deproh disana aku sebagai anggota konsumsi, anggota yang berjumlah sedikit dengan kerjaan yang banyak.. huhuhu...gimana tidak konsumsi nya snack itu buat sendiri sebanyak 120 kotak, setiap kotak isinya 4 buah makanan. OMG Hello, belom lagi ngurusin buat Parcell.  Ya alangkah tega aku kalo ga ngebantuin temenku itu karena dia PJ Konsumsi. Dari pagi sampe besok pagi aku sibuk ngebantuin dia. Dan apa besoknya aku tumbang... sakit kepala hebat, mimisan bahkan sampe muntah. Yaitu akibat aku terlalu memaksakan diri jadi kecapekan, lupa minum obat. Maka dari itu aku tidak mau ikutan lagi kegiatan2 yang berat seperti itu. Merasa kapok. Toh yang merasakan sakit kan aku bukan dia atau orang lain kan.. Tapi entahlah apa alasan dia ngomong seperti itu.. cukup membuatku down sedih dan kecewa. Meskipun dia sudah minta maaf tapi aku sama sekali tidak bisa melupakan kata2 itu. Andai saja kata2 itu bisa diretract (ditarik) aku tidak akan pernah berfikiran untuk keluar dari BEM apalagi DEPROH, dan aku juga tidak bakal berfikir untuk pulang ke POSKO KKN lagi. :( 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS