TEORI
KEWIRAUSAHAAN
A.
Pengertian Kewirausahaan
Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata
dasar wirausaha yang mendapat awalan ke dan akhiran an, sehingga dapat
diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan wirausaha. Sedangkan
wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang komersial atau
non-komersial, Sehingga kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai keberanian
seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis.
Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah
enterpenuer, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon,
seorang ekonom Prancis. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means
of production at certain prices in order to combine them”. Dalam waktu yang
tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya- Jean Baptista Say menambahkan
definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Secara umum
banyak sekali definisi yang dikemukakan oleh para ahli, mengenai kewirausahaan,
dibawah ini akan saya kemukakan beberapa pendapat tersebut, yang diambil dari
berbagai sumber :
Harvey Leibenstein (1968, 1979), mengemukakan,
kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan
atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya.
Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup
indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan
manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
Frank Knight (1921) : Wirausahawan mencoba untuk
memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan
wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang
worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar
seperti pengarahan dan pengawasan.
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan
sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil
keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri
dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke
dalam dunia nyata secara kreatif.
Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang
Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai
kesempatankesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta
memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam
dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan.
Intinya, seorang Wirausahawan adalah orang-orang
yang memiliki jiwa Wirausaha dan mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam
hidupnya.
Orang-orang yang memiliki kreativitas dan
inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Secara epistimologis, sebenarnya
kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak,
tujuan, siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup. Seorang wirausahawan
tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat, merealisasikan
rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang berorientasi pada
sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang
baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.
Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik
dengan kemampuan para wirausahawan dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam
kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak/ciri wirausahawan
semata, karena sifat-sifat wirausahawan pun dimiliki oleh seorang yang bukan
wirausahawan. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta
maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980).
Wirausahawan adalah mereka yang melakukan
upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu
sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation)
hidup (Prawirokusumo, 1997) Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila
seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses
kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan
dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001).
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan
nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan
cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.
Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah
tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
Pengembangan teknologi baru (developing new
technology)
Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)
Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada
(improving existing products or services)
Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan
barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit
(finding different ways of providing more goods and services with fewer
resources)
Walaupun di antara para ahli ada yang lebih
menekankan kewirausahaan pada peran pengusaha kecil, namun sifat inipun
sebenarnya dimiliki oleh orang-orang yang berprofesi di luar wirausahawan. Jiwa
kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaharuan,
kemajuan dan tantangan, apapun profesinya.
Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya
Kewirausahaan, yaitu:
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan
dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat,
kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan
untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam
mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat
dalam memberikan nilai lebih.
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker, 1959)
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan
kreatifitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang
untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996)
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai
tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan
berbeda untuk memenangkan persaingan.
B. Tujuan
Kewirausahaan
Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan
bahwa, apabila sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari
prosetase keseluruhan penduduk di negara tersebut menjadi wirausahawan,
Indonesia sendiri sampai saat ini menurut sebuah riset jumlah penduduk yang
menjadi wirausaha baru sekitar 0,18%, menurut informasi yang saya baca di
internet hari ini tanggal 5 Maret 2012 jumlahnya telah melonjak tajam menjadi
maka tidaklah mengherankan apabila saat ini, kondisi pereekonomian Indonesia
tertinggal jauh dari negeara tetangga yaitu Singapura yang memiliki prosentase
wirausaha sebesar 7%, Malaysia 5%, China 10%, apalagi jika harus dibandingkan
dengan negara adidaya Amerika Serikat yang hampir 13% penduduknya menjadi
wirausahawan.
Maka dari itu, dengan ditumbuh kembangkanya
pengetahuan seputar kewirausahaan, akan membangkitkan semangat masyarakat
Indonesia khusunya generasi muda atau mahasiswa, untuk ikut menciptakan
lapangan kerja dengan berwirausaha, tidak hanya menjadi pencari kerja (job
seeking). Dengan dilandasi semangat nasionalisme bahwa bangsa Indonesia harus
mampu bersaing dikancah percaturan perekonomian dunia, maka akan banyak
mahasiswa yang termotivasi untuk meningktakan kualitas dirinya dan mencetuskan
ide-ide kretaif dalam bidang kewirausahaan yang berdaya saing tinggi.
Mengapa dengan semakin banyak wirausahawan disuatu
negara akan meningkatkan daya saing negara tersebut ?, jawabanya saya kira
cukup jelas. Pertama, sebuah negara yang memiliki wirausahawan banyak tentunya
akan mendapatkan penghasilan yang besar dari sektor pajak, atas kegiatan
ekonomi yang mereka lakukan, coba bayangkan apabila suatu negara terlalu banyak
pegawai negeri sipil yang kurang atau bahkan tidak produktif, maka mereka
setiap bulan memakan anggaran negara untuk menggaji mereka, namun sumbangsih
mereka pada perekonimian nasional sangat minim baik dari segi pajak maupun
tingkat konsumsi.
Mari kita lihat contoh lainya, dengan semakin banyak
penduduk menjadi wirausaha, maka ekonomi mereka akan mandiri, tidak akan
bergantung pada sistem ekonomi kapitalis, dalam hal ini pemerintah harus pro
aktif menyediakan modal bagi para pengusaha agar benar-benar produktif dengan
bunga yang kompetitif, dan tidak menghancurkan pengusaha maupun pemerintah,
hasil keuntungan usaha mereka akan disimpan di bank-bank dalam negeri, sehingga
perputaran uang semakin lancar, dengan hal tersebut modal mereka akan bertambah
sehingga mampu menembus pangsa pasar global, yang nantinya menaikkan neraca
ekspor-impor dan akan menambah devisa negara secara signifakan, maka dengan hal
tersebut sangatlah jelas, bahwa kewirausahaan memiliki peran yang sangat
penting untuk menaikkan harkat martabat suatu bangsa dikancah internasional.
Selanjutnya ditinjau dari segi GNP (Gross National
Product), apabila semakin banyak uang yang dihasilkan oleh putra-putri bangsa
Indonesia, karena berwirausaha maka uang yang dihasilkan berpeluang semakin
besar, berbeda dengan gaji yang nominalnya relatif tetap. Akan meningkatkan GNP
yaitu keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi warga negara penduduk
tersebut dimanapun berada (di dalam dan luar negeri), dengan meningkatkan GNP
ini akan semakin memperkuat ekonomi nasional secara makro, dan mempercepat roda
pembangunan nasional, karena ketersediaan anggaran semakin meningkat.
Dari beberapa dampak positif kewirausahaan tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat dan secara umum meningkatkan harkat dan martabat pribadi
wirausahawan serta bangsa dan negara, dengan pengetahuan tersebut diharapkan
akan semakin banyak warga negara Indonesia khusunya mahasiswa yang terjun dalam
dunia usaha, namun perlu diperhatikan dalam berusaha harus mengedepankan
kejujuran, sehingga apa yang dihasilkan dapat bermanfa’at bagi masyarakat luas.
C. Teori-teori dalam Kewirausahaan
1. Bisnis Plann dan Peran Bisnis Plan
Gagalnya calon
pengusaha atau pengusaha diawal usaha mereka adalah akibat tidak mampu
merancang perencanaan bisnis (business plan) yang baik. Maka, begitu memasuki
dunia bisnis, banyak hal yang tak terduga muncul dan tak tahu apa yang harus
dilakukan. (Rhenald Khasali)
Business Plan adalah rancangan penyelenggaraan sebuah usaha bisnis secara menyeluruh terhadap semua aspek yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha tersebut. Ketika business plan kita sudah mantap, maka kita akan mendapatkan jaminan yang lebih serius dari pengelola bisnis yang bersangkutan.
Business Plan adalah rancangan penyelenggaraan sebuah usaha bisnis secara menyeluruh terhadap semua aspek yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha tersebut. Ketika business plan kita sudah mantap, maka kita akan mendapatkan jaminan yang lebih serius dari pengelola bisnis yang bersangkutan.
Fungsi Awal Business Plan :
- Peta jalan. Business plan adalah juga peta jalan bagi perusahaan. Seperti kapan kita harus mulai berhenti untuk melakukan manuver seanjutnya. Dalam hal ini business plan dibutuhkan untuk pencapaian target yang telah kita tetapkan di awal tahun memulai suatu usaha. Dalam pembuatan peta, kita wajib melihat dari sisi global baru perlahan menuju sisi yang lebih lokal.
- Contingency plan. Alangkah baiknya jika kita juga menyediakan beberapa versi business plan. Karena kondisi yang juga tidak akan pasti. Diperlukan banyak alternatif business plan. Meningkatkan daya nalar. Business plan diharapkan dapat meningkatkan daya nalar dari semua orang yang terlibat di dalamnya. Sehingga semua orang yang ada dalam perusahaan bisa menjadi dewasa. Karena kedewasaan penting dimiliki setiap karyawan yang ada di perusahaan.
- Alat evaluasi. Business plan bisa dijadikan sebagai alat evaluasi. Karena di dalam business plan harusnya terdapat aturan – aturan yang harus dipatuhi sehingga juga memudahkan bagi pengusaha untuk mengetahui alasan dia mengalami peningkatan atau penurunan.
Dalam perencanaan bisnis ada 9 poin yang harus diperhatikan :
Pertama: memilih bidang usaha
Dalam memilih bidang usaha yang perlu diperhatikan adalah:
a. bidang usaha tersebut ada pasarnya
b. bidang usaha tersebut kita senangi
Dalam memilih bidang usaha yang perlu diperhatikan adalah:
a. bidang usaha tersebut ada pasarnya
b. bidang usaha tersebut kita senangi
c. bidang usaha
tersebut kita memiliki keahlian atau sumber daya manusia yang ahli di sekitar
tempat usaha.
Kedua: estimasi (perkiraan).
Dalam bisnis ada 3 model estimasi
Dalam bisnis ada 3 model estimasi
- Proyeksi
- Prediksi
- Intuisi
Ketiga: Studi klayakan
Studi kelayakan merupakan konsep untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak. Banyak usaha gagal karena tidak membuat studi kelayakan.
Manfaat studi kelayakan:
Studi kelayakan merupakan konsep untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak. Banyak usaha gagal karena tidak membuat studi kelayakan.
Manfaat studi kelayakan:
- sebagai pembanding antara rencana dan pelaksanaan
- bahan informasi(company profile)
- pelengkap pengajuan kredit-kerjasama
- pelengkap pengajuan izin usaha
Keempat:kondisi lokal
Dalam perencanaan bisnis perlu dipahami tentang kondisi lokal yang menyangkut:
Dalam perencanaan bisnis perlu dipahami tentang kondisi lokal yang menyangkut:
- Sumber daya manusia
- Bahan baku tersedia
- Keadaan lokal yang spesifik (agama, adat, kepercayaan, budaya)
Kelima: Kapan Memulai
Dalam merencanakan kapan akan dimulai suatu usaha harus diperhitungkan aspek pasar.
Keenam: Membuat Kebijaksanaan
Dalam perencanaan perlu ditentukan kebijaksanaan yang akan diambil, yaitu menyangkut:
Dalam merencanakan kapan akan dimulai suatu usaha harus diperhitungkan aspek pasar.
Keenam: Membuat Kebijaksanaan
Dalam perencanaan perlu ditentukan kebijaksanaan yang akan diambil, yaitu menyangkut:
- Jenis usaha yang akan dikerjakan
- Modal yang akan digunakan
- Orang/lembaga yang akan diajak kerjasama
- Asuransi mana yang akan dipakai?
- Apa saja yang akan diasuransikan?
- Kapasitas usaha
Ketujuh: Rencana Pemasaran
- Memperkirakan penjualan
- Mengukur kondisi pasar
- Memilih teknik menjual
- Membuat rencana penjualan
- Menentukan harga
- Rencana distribusi
- Rencana promosi
Kedelapan: Rencana Produksi
Produksi adalah proses memanfaatkan bahan baku menjadi akhir melalui suatu kreasi
Faktor yang perlu diperhatikan:
a. Dari perkiraan penjualan dapat ditentukan macam dan jumlah barang yang perlu diproduksi
b. Ada 2 model produksi :
- produksi berdasarkan pesanan
- Produksi berdasarkan perkiraan
c. Lebih murah memproduksi dalam jumlah banyak
d. Pembelian mesin/peralatan baru, harus dipikir matang
Kesembilan: Rencana Keuangan dan Anggaran
Tujuan setiap usaha mendapatkan profit dengan menggunakan modal secara efisien. Maka daari itu perlu rencana penggunaan modal dan mengetahui bagaimana hasilnya. Dalam rencana tersebut yang berperan penting adalah :
Produksi adalah proses memanfaatkan bahan baku menjadi akhir melalui suatu kreasi
Faktor yang perlu diperhatikan:
a. Dari perkiraan penjualan dapat ditentukan macam dan jumlah barang yang perlu diproduksi
b. Ada 2 model produksi :
- produksi berdasarkan pesanan
- Produksi berdasarkan perkiraan
c. Lebih murah memproduksi dalam jumlah banyak
d. Pembelian mesin/peralatan baru, harus dipikir matang
Kesembilan: Rencana Keuangan dan Anggaran
Tujuan setiap usaha mendapatkan profit dengan menggunakan modal secara efisien. Maka daari itu perlu rencana penggunaan modal dan mengetahui bagaimana hasilnya. Dalam rencana tersebut yang berperan penting adalah :
- Program keuangan
- Anggaran
- Pendapatan, pengeluaran dan laba yang diharapkan.
2. Teori Analisis SWOT
Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah Strenght atau Kekuatan, W adalah Weakness atau Kelemahan, O adalah Oppurtunity atau Kesempatan, dan T adalah Threat atau Ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh, program kerja
1. Pengertian Strengh (Kekuatan)
adalah situasi atau kondisi yang
merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. Strenght ini
bersifat internal dari organisasi atau sebuah program.
Strengh (Kekuatan) dalam Bisnis Plan
Strength dalam hal ini diartikan
sebagai kekuatan atau hal positif yang menonjol dari perusahaan / produk yang
dapat dijadikan sebagai competitive advantage (keunggulan bersaing). Misalnya :
Brand nama yang terkenal
·
Hak paten
·
Market share yang relatif besar / dominan
·
Reputasi yang baik
·
Skill / kemampuan / spesialisasi perusahaan
·
Jaringan distribusi yang luas
adalah kegiatan-kegiatan organisasi
yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh
organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan itu terkadang lebih
mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan
kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan
kekuatan yang sudah ada.
Weaknesses (kelemahan) dalam Bisnis Plan
Kebalikan dari Strength, Weakness
merupakan kekurangan atau hal – hal yang tidak/belum dimiliki perusahaan untuk
bersaing di pasar. Misal :
·
Brand nama tidak terkenal
·
Reputasi yang kurang baik di mata konsumen
·
Biaya produksi relatif mahal dibanding pesaing
·
Harga yang kurang kompetitif
3. Pengertian Opportunity (kesempatan)
adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya. Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
Opportunity (kesempatan) dalam Bisnis
Plan
Opportunity dianggap sebagai bagian
dari lingkungan eksternal perusahaan yang dapat menjadi potensi untuk
meningkatkan profit, market share atau pertumbuhan. Beberapa contoh opportunity antara lain :
·
Kondisi perekonomian yang membaik sehingga
meningkatkan daya beli masyarakat
·
Adanya permintaan atau kebutuhan tertentu yang selama
ini belum dilayani oleh produk / perusahaan lain
·
Teknologi baru yang memungkinkan produksi / distribusi
menjadi lebih efisien atau dapat
meningkatkan kualitas produk / jasa
·
Peraturan pemerintah yang mendukung bisnis
·
Dibukanya larangan perdagangan di negara tertentu
·
Dibukanya jalur distribusi baru, dan lain – lain.
Pengertian Threat (ancaman)
adalah faktor negatif dari lingkungan
yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi
dan program. Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan
banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out of stream (melawan arus)
namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum
berkembang.
Threat (ancaman) dalam Bisnis Plan
Threat adalah kebalikan dari
Opportunity, yang merupakan halangan atau ancaman bagi
perusahan dalam memperluas pasar atau
mendapatkan profit. Misalnya :
·
Pesaing yang semakin gencar
·
Munculnya produk substitusi / pengganti
·
Konsumen mengurangi daya konsumsinya.
·
Peraturan pemerintah
·
Trend atau perubahan sosial yang kurang menguntungkan
bagi perusahaan.
3.Marketing
Marketing atau yang dalam Bahasa Indonesia
adalah Pemasaran merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam sebuah
perusahaan. Menurut salah satu pakar terkemuka dunia dalam bidang Pemasaran,
Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran Edisi Millenium
mengemukakan pengertian Pemasaran yang dibedakan menjadi dua yaitu pengertian
secara sosial dan secara manajerial :
#
PHILIP KOTLER
Marketing adalah suatu proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain.
Seorang marketer
bisa di bilang termasuk yang paling sering mendapat perhatian. Kenapa bisa ?
Sebab kelangsungan dari suatu bisnis
sangatlah tergantung oleh strategi pemasaran bisnis tersebut, dan pastinya hal
ini marketer-lah yang memegang peranan penting.
Pada dasarnya
Marketing dalam suatu dunia bisnis, bisa
dikategorikan ke dalam beberapa Tipe Marketing Dunia Bisnis Yang
Umum Kita jumpai, antara lain :
1.
Tipe
Professional
Tipe marketing ini
dapat memperluas pandangan si customer tentang produk yang ditawarkannya.
Marketer menunjukkan kepada customer bahwa dia menjual solusi untuk mengatasi
masalah. yang sedang dihadapi para customer. Marketing tipe ini biasanya
mendekati customer dengan cara menggali kebutuhan atau keinginan customer. Baru
ketika problem spesifik si customer ditemukan, lalu ditawarkanlah solusi yang
terbaik untuk customer tersebut. Setelah
penjualan terjadi pun, marketing profesional akan terus menjaga hubungan baik
dengan customernya. Kelebihannya lagi, marketer professional biasanya selalu
memiliki kreativitas yang tinggi, sehingga sekalipun cara yang dilakukan sudah
umum dilakukan, namun karena kreativitasnya mampu membuat cara yang biasa
tersebut menjadi tak biasa.
2.
Tipe
Pedagang
Jenis marketing ini
hanya sekedar membawakan produknya ke konsumen, tanpa memperdulikan kebutuhan
atau keinginan dari konsumen tersebut. Sehingga kebanyakan marketer jenis ini
lebih banyak bicara sendiri daripada mengajak bicara konsumen, apalagi
menanyakan tentang apa yang sedah dibutuhkan konsumen.
3.
Tipe perayu
Tipe ini lebih
menonjolkan dirinya sendiri daripada produk yang dibawanya. Biasanya mereka
akan merayu habis-habisan bahkan terkadang sampai berlebihan, seperti misalnya
sampai merengek-rengek, menarik tangan customer bahkan sampai memohon-mohon
agar si customer membeli produk mereka.
4.
Tipe Penyerang
Biasanya marketing
jenis ini sering melakukan tindakan yang kurang bijak, seperti misalnya
menjelek-jelekkan produk lain yang menjadi pesaingnya. Cara-cara yang digunakan
pun mulai dari yang paling halus hingga yang paling jahat sekalipun. Misalnya
menyebar isu di lingkungan konsumen tentang kekurangan produk kompetitor,
tujuannya tentu agar para customer meninggalkan produk lamanya dan beralih ke
produk yang dia bawa.
5.
Tipe
Penduplikat
Tipe marketing ini
bisa dibilang yang paling sering dijumpai. Yaitu marketer yang mengkombinasikan
antara menjual produk dengan menjual dirinya (menonjolkan kemampuan diri).
Sayangnya, teknik penawarannya terlalu standar atau kurang menarik karena
selalu monoton (begitu-begitu saja, tidak inovatif / tidak berkembang) karena
mereka hanya menyerap ilmu dari marketing yang sudah professional dan hanya
menirunya saja.
6.
Tipe Pasif
Marketing tipe ini
biasanya sangat pasif dan cenderung tertutup, jarang melakukan pendekatan
kepada konsumen. Marketer jenis ini beranggapan bahwa jika si customer memang
butuh pastinya akan membeli sendiri, tanpa perlu ditawari. Sehingga karena
jarang melakukan pendekatan, maka hubungan yang dibangun kurang interaktif.
Tipe ini bukan tidak ingin melakukan pendekatan., hanya saja terkadang karena
terhalang oleh rasa kurang percaya diri dan malu jika harus berbicara
menawarkan produknya.
1. Tipe
Wirausahawan
Ciri-ciri wirausahawan (BN. Marbun.
1993.63)
Ciri-ciri
|
Watak
|
Percaya diri
|
- Kepercayaan (keteguhan)
- Ketidak tergantungan.
- Kepribadian mantap - Optimisme |
Berorientasi tugas dan hasil
|
- Kebutuhan atau haus akan prestasi
- Berorientasi laba atau hasil
- Tekun dan tabah - Tekad, kerja keras dan motivasi - Energik - Penuh inisitif |
Pengambil resiko
|
- Mampu mengambil resiko
- Suka pada tantangan
|
Kepemimpinan
|
- Mampu memimpin
- Dapat bergaul dengan orang lain
- Menanggapi saran dan kritik |
Keorsinilan
|
- Inovatif
- Kreatif
- Fleksibel - Banyak Sumber - Serba Bisa - Mengetahui Banyak |
Berorientasi ke masa depan
|
- Pandangan ke depan
- Perseptif
|
Beberapa kelemahan Wirausaha Indonesia (Heidjrachman Ranu Pandojo (1982 : 16)
- Sipat mentalitet yang meremehkan mutu
- Sifat mentalitet yang suka menerabas
- Sifat tak percaya kepada diri sendiri
- Sifat tak berdisiplin murni
- Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggungjawab yang kokoh
Perilaku positif orang Jepang sangat menunjang keberhasilan usaha mereka
- Orang Jepang selalu bertindak ekonomis bahkan kadang-kadang terkesan pelit
- Daya tahap dan kegigihan orang Jepang dalam bekerja sehingga mereka mampu berprestasi maksimal
- Tidak cepat puas dengan hasil kerjanya
- Mereka sanggup bekerja keras, tidak ingin cepat-cepat menduduki kursi empuk
- Orang jepang memiliki orientasi puturistik yang kuat
Rahasia keberhasilan seorang
wirausahawan
Sebetulnya tidak ada rahasia yang penting adalah kemampuan pengusaha untuk lebih kreatif dan memanfaatkan inovasi dalam kegiatan bisnisnya sehari-hari menurut Zimmerer kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide baru dan menemukan cara baru dalam melihat peluang atau problem yang dihadapi
Sebetulnya tidak ada rahasia yang penting adalah kemampuan pengusaha untuk lebih kreatif dan memanfaatkan inovasi dalam kegiatan bisnisnya sehari-hari menurut Zimmerer kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide baru dan menemukan cara baru dalam melihat peluang atau problem yang dihadapi
Beberapa hambatan munculnya
kreatifitas
- mencari jawaban soal hanya satu yang benar
- Pokus pada harus logis tidak boleh aneh-aneh
- Harus taat pada aturan
- Tetap konstan pada praktek yang dilakukan selama ini
- Menganggap permainan satu hal membuang waktu dan percuma pada permainan hal yang mendasar untuk creative thinking
- Terlalu menekankan pada spesialisasi
- Menghindar dari sipat abiguiti, sipat mendua padahal sipat abiguiti bisa menjadi pendorong utama bangkitnya kreatifitas dengan cara boleh berpikir beda.
- Takut terlihat bodoh
- Takut salah takut gagal
- Terpaku pada stigma saya tidak kreatif
·
Semboyan Intrepreneur agar kreatif
Intrepreneur selalu mimpi ide baru, selalu bertanya mengapa tidak, apa yang terjadi jika begini, selalu awas dalam melihat peluang, buat se simple mungkin, coba ini, sesuaikan dan kerjakan.
Intrepreneur selalu mimpi ide baru, selalu bertanya mengapa tidak, apa yang terjadi jika begini, selalu awas dalam melihat peluang, buat se simple mungkin, coba ini, sesuaikan dan kerjakan.
·
Jalan Menuju Wirausaha Sukses Murphy
and Peck (1980 :
menggambarkan 8 anak tangga untuk mencapai puncak karir yaitu :
- Mau kerja keras (Capacity For Hard Work)
- Berkerja sama dengan orang lain (Getting Things Down With and Through People)
- Penampilan yang baik (Goog Appearance)
- Yakin (Self Confidence)
- Pandai membuat keputusan (Making Soung Decision)
- Mau menambah ilmu pengetahuan (Collage Education)
- Ambisi untuk maju (Ambition Drive)
- Pandai Berkomunikasi (Ability ti Communicate)
Karakteristik Wirasusaha yang sukses dari Zimmerer
- Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya boleh dikata setiap saat pikiran tidak lepas dari perusahaannya.
- Mau bertanggung jawab
- Keinginan bertanggung jawab ini erat hubungannya dengan mempertahankan Internal Locus Of Control yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya
- Peluang untuk mencapai obsesi
- Toleransi menghadapi resiko kebimbangan dan ketidakpastian
- Yakin pada dirinya
- Kreatif dan fleksibel
- Ingin memperoleh balikan segera
- Energik tinggi
- Motivasi untuk lebih unggul
- Berorientasi ke masa depan
- Mau belajar dari kegagalan
- Kemampuan memimpin
Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan wirausaha
- Mampu melayani konsumen secara baik dan mengetahui persis target marketnya
- Memiliki modal cukup
- Bisa mengangkat tenaga kerja yang baik dan tepat
- Mencari dan menggunakan informasi yang teratur
- Menyimak dan mengikuti peraturan-peraturan yang dilakukan oleh pemerintah
- Memiliki tenaga ahli yang bisa diandalkan
- Mampu memanage waktu secara efektif
Sumber